Haen Terkini

Terapkan Jiwa Kepemimpinan melalui LDKS dan Mukhoyyam

Pesantren Hidayatunnajah gelar Latihan Dasar Kepemimpinan Santri (LDKS), pada 20 – 22 September lalu. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pesantren Hidayatunnajah dengan jumlah santri yang mengikuti sebanyak 315 santri yang terdiri dari kelas 9 MTs, 10 dan 11 MA Annajah. 

Setelah kegiatan LDKS berlangsung selama tiga hari, terdapat kegiatan lanjutan bernama Mukhoyyam–Kamping Tarbawi yang diikuti santri kelas 9 MTs dan 11 MA Annajah. Kegiatan Mukhoyyam digelar pada 24 – 26 September di Subang, Bandung.

Pelaksanaan LDKS dan Mukhoyyam bertujuan guna memberikan pemahaman mengenai kepemimpinan bagi diri sendiri dan bagi organisasi. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah pelatihan pengembangan diri dalam mengatur waktu. 

Tak hanya diberikan teori, santri juga dituntut untuk bisa mengaplikasikan materi-materi tersebut dalam kegiatan Mukhoyyam Tarbawi. Sehingga LDKS dan Mukhoyyam bermanfaat bagi santri-santri yang mengikuti rangkaian kegiatan hingga selesai. 

Kegiatan LDKS mengusung tema “Memperdalam Pengetahuan, Mengasah Keterampilan dan menjadi Pemimpin Masa Depan”. Sehingga materi yang disampaikan pun seputar Time Management, Leadership Management, dan Materi Survival Skill tentang menjaga diri dan cara bertahan ketika di dalam hutan. Selain itu, kegiatan LDKS ini dilaksanakan agar mengasah keterampilan serta memupuk rasa ketaatan, ketabahan, keimanan, serta kerjasama tim antar santri.  

Ketua Panitia LDKS dan Mukhoyyam, Lalu Muhammad Syukur mengungkapkan kegiatan ini merupakan bentuk pengarahan kepada santri yang terlibat, sehingga tujuan kegiatan LDKS bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam berorganisasi. 

“Di sini kita memberikan pengarahan pengajian kepada mereka bentuk realisasi arti dari pelajaran-pelajaran yang ada di LDKS. Sehingga pelajaran tersebut bisa diterapkan pada kegiatan mukhoyyam,” ungkapnya, Senin (2/10). 

Lalu berharap, dengan adanya kegiatan LDKS bisa menjadikan santri-santri Hidayatunnajah menjadi pemimpin masa depan yang selalu bertawakal kepada Allah Swt. Sehingga bisa menumbuhkan rasa peduli dan rasa cinta kepada alam. 

“Kita harus syukuri nikmat-nikmat yang Allah Swt. berikan kepada kita,” pungkasnya. 


Salah satu peserta LDKS dan Mukhoyyam, Hilal berpandangan bahwa kegiatan LDKS yang paling berkesan menurutnya ketika pembekalan materi kepemimpinan dan materi kenakalan remaja. Sebab, ia merasa materi yang disampaikan sangat penting untuk diterapkan bagi seorang pemimpin dari mulai manajemen diri dan dasar-dasar dari organisasi. 

“Tentunya materi kenakalan remaja adalah materi  yang jarang didapatkan ketika pembelajaran di kelas,” ucapnya, Senin (2/10). 
Penulis: Teuku Affan Reynaldi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *