Pesantren Islam Hidayatunnajah mengadakan Dauroh Bahasa Arab sejak Selasa (18/7) sampai bulan September mendatang. Hal ini bertujuan untuk menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa central di Pesantren Islam Hidayatunnajah.
Pasalnya, daurah baru dilaksanakan tahun ini karena 2 tahun kebelakang terjadi Covid-19 yang menyebabkan penurunan semangat santri dalam berbahasa arab. Sehingga panitia daurah berinisiatif mendorong kembali santri dalam belajar Bahasa Arab melalui daurah tersebut.
Sasaran daurah ditujukan kepada seluruh santri Pesantren Hidayatunnajah dan guru-guru akademik. Hal tersebut dilakukan agar civitas academica dan santri-santri bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab.
Pengajar Daurah Bahasa Arab meliputi ustadz dan ustadzah guru Bahasa Arab, pengajar qowaidul lughoh, dan pengajar umum syar’i. Bahkan, daurah ini juga mendatangkan pengajar dari alumni Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) serta alumni Universitas Madinah.
Ketua Panitia daurah, Abdul Jabbar Mukhtar mengungkapkan dauroh ini dilaksanakan dengan tujuan menjadikan santri-santri Hidayatunnajah memahami dengan baik dan benar Bahasa Arab. Sehingga santri bisa menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi sehari-hari di lingkungan pesantren.
“Dauroh ini juga sebagai gerbang menuju muadalahnya Pesantren Islam Hidayatunnajah ke Universitas Islam Madinah,” jelasnya, Kamis (20/7)
Lanjut, Abdul berharap kegiatan dauroh dapat berjalan dengan lancar dengan hasil yang memuaskan. Kemudian, bisa dilaksanakan secara berkala setiap tahun agar bisa menjadikan perubahan yang besar bagi penggunaan Bahasa Arab di pesantren.
“Tidak hanya perubahan pada santri, tapi juga civitas academica di Pesantren Hidayatunnajah,” pungkasnya.